Itera Resmi Luncurkan Kurikulum Baru Berbasis AI dan Standar Global

LPMPP NEWS – Institut Teknologi Sumatera (Itera) resmi meluncurkan kurikulum baru tahun 2025–2030 yang mengakomodasi kemajuan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) serta berstandar internasional. Peluncuran dilakukan secara simbolis oleh Rektor Itera, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, melalui penandatanganan Buku Kurikulum Itera pada Rabu, 18 Juni 2025, di Aula Gedung Kuliah Umum (GKU) 2 Itera.

Kurikulum baru ini disusun secara independen oleh Itera dengan pendekatan Outcome-Based Education (OBE), mengadopsi elemen kurikulum dari sejumlah institusi ternama dunia, termasuk Nanyang Technological University (NTU), Singapura. Dengan menggabungkan semangat lokal Itera for Sumatera dan visi global, kurikulum ini diharapkan mampu mencetak lulusan yang tidak hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga siap bersaing secara internasional.

Kegiatan peluncuran dihadiri oleh jajaran pimpinan Itera, termasuk Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Eng. Khairurrijal, M.Si., Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Ir. Arif Rohman, S.T., M.T., Kepala Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Itera Dr. Handoyo, S.Si., M.T., serta Kepala Pusat Kurikulum dan Pengembangan Pembelajaran Itera Dr. Nono Agus Santoso, S.Si., M.T.

Kurikulum baru ini disusun secara independen oleh Itera dengan pendekatan Outcome-Based Education (OBE), mengadopsi elemen kurikulum dari sejumlah institusi ternama dunia, termasuk Nanyang Technological University (NTU), Singapura.

Turut hadir pula narasumber nasional seperti Direktur Pengembangan Pendidikan ITB Prof. Dr. Delik Haudalah, S.T., M.T., M.Sc., dan Ketua Tim Kerja Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Dewi Wulandari, S.Si.

Proses Panjang dan Kolaboratif

Dalam laporannya, Dr. Nono Agus Santoso menyampaikan bahwa penyusunan kurikulum baru telah dimulai sejak Maret 2024 hingga Mei 2025. Proses tersebut meliputi sosialisasi linimasa pemutakhiran, monitoring kurikulum tahap awal, hingga pengumpulan buku kurikulum dari seluruh program studi di lingkungan Itera. Nono juga mengajak seluruh sivitas akademika untuk merealisasikan visi global dari kurikulum baru Itera.

Dalam sambutannya, Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha mengapresiasi kerja keras seluruh tim yang terlibat dalam penyusunan kurikulum. Ia menekankan bahwa peluncuran ini merupakan tonggak sejarah penting dalam perjalanan Itera sebagai institusi pendidikan tinggi berbasis tridarma. “Semoga karya kurikulum ini memberikan dampak nyata dalam mencetak mahasiswa berkualitas tinggi,” ujar Rektor.

Ia menambahkan bahwa pemanfaatan AI harus diarahkan untuk kontribusi nyata di tengah masyarakat dan pentingnya membekali mahasiswa tidak hanya dengan keterampilan (skill), tetapi juga sikap dan karakter (attitude) yang baik.

Apresiasi dari Nasional

Prof. Dr. Delik Haudalah dari ITB memberikan apresiasi atas langkah Itera membangun kurikulum mandiri dalam satu dekade terakhir. Ia menyebutkan, Itera memiliki keunggulan dalam hal sejarah karena masih memiliki ruang luas untuk berinovasi dan mencatatkan tonggak baru. “Itera bekerja di atas kertas putih yang masih luas. Ini adalah peluang besar untuk menorehkan sejarah pendidikan,” ungkapnya.

Sementara itu, Dewi Wulandari dari Kemendikbudristek menyampaikan pentingnya transformasi pendidikan tinggi melalui pendekatan multidisiplin. Ia memaparkan arah kebijakan baru yang menekankan dampak nyata pendidikan melalui riset dan inovasi untuk menyelesaikan permasalahan sosial dan ekologis. “Kurikulum harus berdampak, tidak hanya dalam luaran akademik, tetapi juga dalam peningkatan kesejahteraan melalui hilirisasi riset dan kemitraan,” ujarnya.

Peluncuran kurikulum baru ini menandai komitmen Itera dalam menghadirkan pendidikan tinggi yang relevan dengan perkembangan zaman, sekaligus tetap berpijak pada kekuatan lokal untuk berkiprah di panggung global.

Penulis: Muhammad Ilham (Teknik Industri)

Peresmian Kurikulum Baru ITERA 2025 “Berdampak, Menjawab Tantangan Global”

Peresmian Kurikulum Baru ITERA pada tanggal 18 Juni 2025, membawa babak baru dunia pendidikan ITERA. Rektor ITERA Prof. Dr I Nyoman Pugeg Aryantha melalui Pusat Kurikulum dan Pengembangan Pembelajaran ITERA meresmikan Kurikulum Program Studi terbaru Tahun 2025-2030 di Aula GKU2 yang dihadiri oleh pimpinan ITERA dari tingkat universitas sampai prodi dan dua narasumber yaitu Prof. Dr Delik Hudalah selaku Direktur Pengembangan Pendidikan ITB dan Dewi Wulandari, S.Si selaku Ketua Tim Pembelajaran Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendiktisaintek.

Kurikulum baru ini adalah sebuah bentuk komitmen ITERA dalam memajukan dunia pendidikan dengan kompetensi, artificial intelegence, fleksibiltas, lintas bidang dan prioritas pembangunan nasional. Selain itu, ITERA juga mengadopsi Kurikulum Nanyang Technological University (NTU), Singapore.

Perjalanan Kurikulum ITERA

”Dimulai tahun 2012 di ITB Jatinangor dengan mengadopsi Kurikulum ITB. Selanjutnya tahun 2019, kurikulum ITERA berubah menjadi Kurikulum ITERA for Sumatera. Pada tahun 2020, Kurikulum ITERA berubah menjadi ITERA for Sumatera dengan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Pada tahun 2025, Kurikulum 2020 dimutakhirkan dengan penambahan Outcome based Education (OBE), Artifical Intelengence (AI), Adopsi Kurikulum NTU Singapore”.

Harapan dengan diresmikan Kurikulum Baru ITERA adalah ITERA bisa menjawab tantangan global seperti perkembangan digital Society 5.0, kolaborasi dengan Universitas kelas Dunia, dan berkontribusi kepada pemerintah Indonesia melalui optimalisasi Potensi Sumatera dari Sumatera untuk Indonesia menuju Dunia. Terima kasih Dr. Nono Agus Santoso, S.Si, M.T. (Kepala Pusat Kurikulum dan Pengembangan Pembelajaran) bersama tim, Dr. Handoyo, S.Si., M.T. (Kepala Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran), koordinator kurikulum fakultas, koordinator program studi dan koordinator kurikulum program studi bersama tim atas kerja keras dan kerjasamanya sehingga peluncuran kurikulum baru terealisasi.

(Buku Kurikulum Baru 42 Prodi di ITERA)

Pusat Halal Itera dan BI Lampung Sosialisasikan Penyusunan Paket Wisata Ramah Muslim

LPMPP NEWS – Pusat Halal Institut Teknologi Sumatera (Itera) bersama Bank Indonesia Kantor Wilayah Provinsi Lampung bersinergi dalam menyosialisasikan penyusunan paket wisata ramah muslim di Provinsi Lampung. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 16 Juni 2025, di Ruang Rapat Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung.

Program Pengembangan Pariwisata Ramah Muslim Provinsi Lampung tahun 2025 merupakan inisiatif Bank Indonesia Kanwil Lampung bersama Pusat Halal Itera. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) secara desk to desk pada 11 Juni 2025.

Sosialisasi dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan sektor pariwisata, antara lain Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran Anggun Saputra, Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Lampung Dendy Mashuri, Sekretaris Dinas Pariwisata Lampung Selatan Syaifuddin, Asisten Direktur BI Kanwil Lampung Listidiana, serta Ketua Pusat Halal Itera Aditya Wahyu Nugraha.

Turut hadir pula Kepala Desa Pulau Pahawang Ahmad Salim dan perwakilan dari sejumlah asosiasi industri pariwisata, seperti PUTRI (Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia), ASPPI (Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia), ASTINDO (Asosiasi Travel Agent Indonesia), ASITA (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia), serta sejumlah pelaku wisata selam di Lampung.

Program Pengembangan Pariwisata Ramah Muslim Provinsi Lampung tahun 2025 merupakan inisiatif Bank Indonesia Kanwil Lampung bersama Pusat Halal Itera. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) secara desk to desk pada 11 Juni 2025.

Kegiatan dibuka oleh Listidiana, selaku Asisten Direktur BI Kanwil Lampung. Selanjutnya, disampaikan materi sosialisasi penyusunan paket wisata ramah muslim oleh Koordinator Humas dan Marketing Pusat Halal Itera, Nurul Adhha. Sesi dilanjutkan dengan pemaparan draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Fasilitasi Ibadah dan Sanitasi untuk program wisata ramah muslim oleh Winati Nurhayu, tim ahli dari Pusat Riset Hayati Berkelanjutan, serta diskusi bersama para peserta.

Kepala Dinas Pariwisata Pesawaran, Anggun Saputra, menyampaikan bahwa Kabupaten Pesawaran memiliki 127 destinasi wisata yang berpotensi dikembangkan sebagai wilayah wisata ramah muslim. “Salah satunya adalah Pulau Pahawang. Wilayah ini bisa dizonasikan berdasarkan kebutuhan wisatawan dan kondisi lapangan,” ujar Anggun.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Lampung Selatan, Syaifuddin, juga menyampaikan potensi wilayahnya, khususnya di Kalianda dan Rajabasa, untuk menjadi bagian dari paket wisata ramah muslim di Provinsi Lampung.

Kegiatan sosialisasi berlangsung interaktif dengan partisipasi aktif peserta dalam memberikan masukan dan saran. Fokus utama kegiatan ini adalah pemetaan rute paket wisata ramah muslim di Provinsi Lampung, peningkatan kualitas fasilitas ibadah dan sanitasi di zona wisata, terutama di Kabupaten Lampung Selatan, Kota Bandar Lampung, dan Desa Pulau Pahawang.

Dengan adanya pengembangan pariwisata ramah muslim ini, diharapkan tercipta ekosistem pariwisata yang positif dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kualitas UMKM serta mendorong sertifikasi halal bagi restoran dan pelaku usaha kuliner di wilayah Lampung. (Rilis/Humas)

Gabriel dan Nuryulia Terpilih Sebagai Duta GenRe Itera 2025

LPMPP NEWS – Gabriel Setiawan Tamba dari Prodi Farmasi dan Nuryulia Maharani dari Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota resmi terpilih sebagai Duta Generasi Berencana (GenRe) Institut Teknologi Sumatera (Itera) Tahun 2025. Pemilihan duta dilaksanakan dalam kegiatan puncak bertajuk Inklusivitas dalam Aksi: Remaja Bermakna untuk Generasi Sejahtera yang digelar di Aula Gedung Kuliah Umum (GKU) 2 Itera, Sabtu, 14 Juni 2025.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Sejahtera di bawah naungan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Itera. Acara turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, seperti Kepala Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Itera Dr. Handoyo, S.T., M.T., Kepala PPSDM Itera Dr. Ciptati, Ketua Senat Itera Dr. Sunarsih, S.S., M.A., dan Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung Soetriningsih, S.Sos., M.Si. Selain itu, hadir pula Staf Ahli Bupati Lampung Selatan Bidang Keuangan Achmad Herry, S.E., M.M., para tamu duta GenRe, serta perwakilan kampus dari berbagai wilayah di Provinsi Lampung.

Ketua Umum PIK-R Itera, Galih Widhia Putra (Teknik Sipil), dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemilihan duta GenRe merupakan ajang bagi mahasiswa Itera untuk mengembangkan potensi diri sebagai generasi muda yang berkualitas. “Para peserta telah melalui berbagai tahapan seleksi, mulai dari administrasi, tes tertulis, hingga berhasil menyisihkan puluhan peserta lainnya dan masuk dalam 10 besar finalis,” ujar Galih.

PIK-R Itera merupakan salah satu yang terbaik di Provinsi Lampung dan menjadi percontohan bagi kampus lain. Itera berharap para duta GenRe terpilih mampu menjalankan amanah serta menjaga nama baik Itera dan Provinsi Lampung di tingkat nasional.

Galih juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh panitia, Himpunan Mahasiswa (Hima), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), komunitas, sponsor, serta media partner yang telah mendukung kesuksesan acara.

Dalam sambutan Rektor Itera yang diwakili oleh Dr. Handoyo selaku Kepala LPMPP Itera, disampaikan bahwa PIK-R Itera merupakan salah satu yang terbaik di Provinsi Lampung dan menjadi percontohan bagi kampus lain. Ia berharap para duta GenRe terpilih mampu menjalankan amanah serta menjaga nama baik Itera dan Provinsi Lampung di tingkat nasional.

ementara itu, Soetriningsih mengingatkan bahwa saat ini mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh Generasi Z, yang sangat dekat dengan perkembangan teknologi. “Pemilihan duta GenRe menjadi ajang luar biasa untuk mencetak generasi muda yang sadar akan pentingnya perencanaan kehidupan berkeluarga serta penggunaan teknologi secara bijak,” ujarnya.

Apresiasi juga disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan melalui sambutan Achmad Herry. Ia menyambut baik sinergi Itera dalam mendorong inovasi dan kolaborasi dengan pemerintah. “Jadilah agen perubahan di kalangan teman sebaya untuk berprestasi dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa,” pesannya.

Daftar Pemenang Duta GenRe Itera 2025:

Kategori Putra:

  1. Gabriel Setiawan Tamba (Farmasi)|
  2. Fadel Muhammad Alief (Teknik Sipil)
  3. Fadil Prasetyo (Sains Data)

Kategori Putri:

  1. Nuryulia Maharani (Perencanaan Wilayah dan Kota)
  2. Shafa Ayutyas Dewi (Teknik Informatika)
  3. Desi Ratnasari (Sains Aktuaria)

Kategori Spesial:

    • Duta Berbakat: Nur Indah Ayu Safitri (Teknik Sipil)
    • Duta Persahabatan: Kadek Pratnya Uttistha (Sains Aktuaria)
    • Duta Influencer: Muhammad Saifuddin (Teknik Material)

Penulis dan Foto: Muhammad Ilham (Teknik Industri)

Itera dan BPJPH Perkuat Sinergi, Dorong Sertifikasi Halal dan Peluang Karier Baru

LPMPP NEWS – Institut Teknologi Sumatera (Itera) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program strategis nasional melalui kolaborasi aktif dengan berbagai pemangku kepentingan. Salah satu langkah penting diwujudkan melalui rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kerja Sama Pelatihan Jaminan Produk Halal yang digelar bersama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) di Ruang Rapat Gedung A Itera, Kamis, 5 Juni 2025.

Pertemuan ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Itera, Ir. Arif Rohman, S.T., M.T., Kepala Biro Akademik, Perencanaan, dan Umum, drh. Sri Sulistyawati, Tim Pusat Halal Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMPP), serta jajaran BPJPH yang dipimpin oleh Direktur Kemitraan dan Kerja Sama, Fertiana Santy, S.Kep., Ns., MPPM, CM, Ph.D., didampingi oleh Subkoordinator Kemitraan dan Kerja Sama Halal Dalam Negeri, M. Afief Akbari, beserta tim.

Dalam sambutannya, Ir. Arif Rohman menegaskan bahwa Itera telah mengambil langkah konkret dengan membentuk Pusat Halal sejak 2023 sebagai wujud dukungan terhadap pelaksanaan Undang-Undang Jaminan Produk Halal. “Pusat Halal Itera tidak hanya melayani program studi seperti Farmasi, Teknologi Pangan, dan Rekayasa Kosmetik, tetapi juga menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat yang memandang sense of halal sebagai keharusan,” tegasnya. Ia menambahkan, “Monev ini penting untuk memastikan arah pengembangan Pusat Halal tetap relevan, adaptif, dan berdampak nyata.”

Sementara itu, Fertiana Santy menyampaikan pandangan strategis tentang urgensi isu halal yang kini tidak hanya menjadi perhatian domestik, tetapi juga sorotan global. “Laporan nasional dari negara lain bahkan mencantumkan isu halal secara khusus. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia, sebagai pasar utama produk halal, memiliki kekuatan regulatif yang diperhitungkan dunia,” ujarnya.

“Pusat Halal Itera tidak hanya melayani program studi seperti Farmasi, Teknologi Pangan, dan Rekayasa Kosmetik, tetapi juga menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat yang memandang sense of halal sebagai keharusan”

BPJPH melihat peran strategis perguruan tinggi dalam mendukung program pelatihan dan sertifikasi halal nasional, khususnya dalam mencetak tenaga ahli seperti Juru Sembelih Halal (Juleha). “Negara-negara seperti Australia dan Selandia Baru kini membutuhkan Juleha bersertifikat. Inilah peluang yang bisa dijawab melalui pelatihan di kampus-kampus seperti Itera,” jelas Fertiana.

Lebih lanjut, ia menyoroti tren positif dalam partisipasi pelatihan yang tidak terbatas pada laki-laki. “Kami mencatat makin banyak ‘Julehawati’ yang ikut serta, termasuk ibu rumah tangga, pengemudi ojek daring, dan berbagai profesi lainnya. Ini membuktikan bahwa pelatihan halal juga membuka jalan menuju peningkatan ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Rapat Monev ini menjadi bagian dari langkah berkelanjutan Itera sebagai institusi pendidikan tinggi yang adaptif terhadap dinamika zaman, sekaligus berkontribusi aktif dalam penciptaan ekosistem halal nasional yang unggul dan berdaya saing global.

Tim Liputan
Penulis : Desisonia Lilia Hadiputri
Fotografer : Denny Fadilah Umar (Mahasiswa Prodi Matematika)

PPSDM Itera Latih Dosen Konselor untuk Mitigasi Gangguan Kesehatan Mental Mahasiswa

LPMPP NEWS – Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Institut Teknologi Sumatera (Itera) menyelenggarakan Pelatihan Dosen Konselor pada Rabu, 28 Mei 2025, di Gedung Kuliah Umum 1 (GKU 1). Kegiatan ini mengusung tema “Peningkatan Keterampilan Dosen Konselor sebagai Mitigasi Gangguan Kesehatan Mental di Itera” dan diikuti oleh perwakilan dosen dari berbagai unsur kemahasiswaan.

Pelatihan ini melibatkan dosen perwakilan fakultas, program studi, Tim Pengajar Bersama (TPB), pembina asrama, tim kemahasiswaan pusat, Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT), serta tim pusat PSDM.

Kepala Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Itera, Dr. Handoyo, S.Si., M.T., dalam sambutannya menyampaikan bahwa isu kesehatan mental mahasiswa tidak boleh diabaikan. Menurutnya, kesehatan mental merupakan fondasi dari kesejahteraan mahasiswa secara keseluruhan. “Terkadang dosen dihadapkan pada mahasiswa yang ingin berkonsultasi, namun tidak semua dosen memiliki keterampilan konseling. Melalui pelatihan ini, diharapkan dosen lebih siap menangani persoalan tersebut,” ujar Dr. Handoyo.

“Terkadang dosen dihadapkan pada mahasiswa yang ingin berkonsultasi, namun tidak semua dosen memiliki keterampilan konseling. Melalui pelatihan ini, diharapkan dosen lebih siap menangani persoalan tersebut.”

Pelatihan dibuka dengan pemaparan data terkait kondisi kesehatan mental mahasiswa Itera tahun 2024. Selanjutnya, peserta mengikuti simulasi konseling, mempraktikkan teknik komunikasi empatik, dan menyusun strategi mitigasi masalah psikologis. Dalam sesi praktik, peserta diminta memainkan peran sebagai konselor dan konseli secara bergantian, lalu mengevaluasi hasil konseling dan memberikan umpan balik.

Dasar Konseling

Dua psikolog dari Biro Psikologi Universitas Muhammadiyah Lampung (UML), yakni Setriani, S.Psi., M.Psi., Psikolog dan Meti Puspita, S.Si., M.Psi., Psikolog, hadir sebagai narasumber. Keduanya memberikan materi seputar dasar-dasar konseling dan pendekatan psikososial bagi pendampingan mahasiswa.

Materi pelatihan juga dilengkapi dengan pemaparan dari Dr. Ciptati, M.S., M.Sc. mengenai konsep Kampus Sehat (Health Promoting University/HPU). Ia menjelaskan bahwa penerapan prinsip kampus sehat dapat meningkatkan efisiensi pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi dan mendorong produktivitas sivitas akademika dalam kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Melalui kegiatan ini, Itera berharap tercipta budaya saling peduli di lingkungan kampus. Dosen konselor yang telah terlatih diharapkan mampu memberikan dukungan psikologis awal dan menjadi jembatan antara mahasiswa dengan layanan profesional jika diperlukan.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya Itera dalam membangun ekosistem pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga menempatkan kesejahteraan holistik warga kampus sebagai prioritas utama. (Rilis/Humas)

Tim Audit Mutu Internal Itera Gelar Sosialisasi Instrumen dan Perkenalkan Website

LPMPP NEWS – Tim Audit Mutu Internal (AMI) Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggelar kegiatan Sosialisasi Instrumen dan Pengenalan Website Audit Mutu Internal sebagai bagian dari pelaksanaan Audit Mutu Internal Siklus VIII Tahun 2025. Kegiatan berlangsung di Aula Gedung Kuliah Umum 2 (GKU 2), Senin (27/5/2025), dan diikuti oleh seluruh koordinator program studi, perwakilan unit, serta fakultas di lingkungan Itera sebagai auditee.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Itera, Dr. Handoyo, S.Si., M.T. Dalam sambutannya, Dr. Handoyo menegaskan bahwa Audit Mutu Internal merupakan bagian penting dalam upaya menjamin mutu kampus serta meningkatkan kualitas institusi secara menyeluruh.

Dalam sambutannya, Dr. Handoyo menegaskan bahwa Audit Mutu Internal merupakan bagian penting dalam upaya menjamin mutu kampus serta meningkatkan kualitas institusi secara menyeluruh.

Sementara itu, Kepala Pusat Penjaminan Mutu, Sahid, M.Sc., dalam laporannya menyampaikan bahwa pelaksanaan AMI tahun ini memasuki siklus ke-8. Ia berharap audit tahun ini dapat berjalan lebih baik dan memberikan dampak positif terhadap pengembangan mutu di seluruh unit kerja Itera.

Sesi sosialisasi menghadirkan narasumber Anjar Nur Cholifah, M.Pd., Sherin Ramadhania, M.T., dan Fajar Perdana Nurullah, S.T., M.T. Ketiganya memaparkan secara rinci instrumen AMI yang akan digunakan dalam siklus audit tahun ini. Selain itu, dilakukan demonstrasi penggunaan website Penjaminan Mutu (Penjamu) oleh Anjar Nur Cholifah untuk memudahkan proses pelaporan dan pemantauan mutu secara daring.

Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam rangkaian pelaksanaan AMI Itera 2025, dengan harapan seluruh auditee dapat berperan aktif dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di lingkungan kampus. (Rilis/Humas)

PKKI Itera dan DJKI Gelar Bimtek Penyelesaian Paten untuk Perkuat Ekosistem Inovasi

LPMPP NEWS –  Institut Teknologi Sumatera (Itera) melalui Pusat Kelola Karya Intelektual (PKKI) di bawah Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyelesaian Paten di Kampus Itera,Senin, 19 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen DJKI dalam memperkuat ekosistem kekayaan intelektual nasional, khususnya di lingkungan perguruan tinggi.

Sekretaris Lembaga Penjamin Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Itera, Sahid, M.Sc., dalam sambutannya menyampaikan bahwa paten merupakan aset penting dalam mendukung hilirisasi hasil riset. “Kami sangat mengapresiasi kehadiran DJKI di Itera. Melalui bimbingan teknis ini, diharapkan para peneliti kami dapat lebih siap dalam menyusun dokumen paten yang berkualitas dan memenuhi standar hukum yang berlaku,” ujar Sahid.

Melalui bimbingan teknis ini, diharapkan para peneliti kami dapat lebih siap dalam menyusun dokumen paten yang berkualitas dan memenuhi standar hukum yang berlaku

Kepala Subdirektorat Permohonan dan Pelayanan DJKI, Rifan Fikri, S.T., M.H., menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan bimbingan teknis penyelesaian substantif paten terhadap permohonan yang diajukan oleh sivitas akademika Itera.

Dalam kegiatan tersebut, enam inventor dari Itera mendapatkan asistensi langsung dari dua Pemeriksa Paten Ahli Utama. Rifan berharap melalui workshop ini, proses pemeriksaan substantif dapat dipercepat sehingga tidak memakan waktu terlalu lama.

Peserta juga mendapat fasilitas konsultasi langsung dengan pemeriksa paten dari DJKI untuk menyempurnakan dokumen paten secara lebih praktis dan tepat sasaran.

Melalui kegiatan ini, Itera berharap dapat meningkatkan jumlah dan kualitas paten yang dihasilkan oleh sivitas akademika, sekaligus berkontribusi dalam pengembangan teknologi dan industri nasional berbasis inovasi. (Rilis/Humas)

PKKI Itera Gelar Sosialisasi Kekayaan Intelektual untuk Lindungi Inovasi dan Kreativitas

LPMPP NEWS – Pusat Kelola Karya Intelektual (PKKI) di bawah Lembaga Penjamin Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggelar sosialisasi bertajuk Pengenalan dan Strategi Peningkatan Kekayaan Intelektual: Hak Cipta, Paten, Desain Industri, dan Merek Dagang, Rabu, 13 Maret 2025. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman sivitas akademika Itera mengenai pentingnya perlindungan kekayaan intelektual dalam mendukung inovasi dan kreativitas.

Hadir dua narasumber ahli di bidang kekayaan intelektual yaitu Devia Gahana Cindi Alfian, S.T., M.Sc., yang membahas pengantar kekayaan intelektual serta program dan kegiatan PKKI Itera. Sementara itu, Apt. Tantri Liris Nareswari, S.Farm., M.S.Farm., menyampaikan strategi pendaftaran dan perlindungan hak kekayaan intelektual. Diskusi dipandu oleh moderator Azry Ayu Nabillah, S.Pd., M.Pd.

Kekayaan intelektual merupakan aset berharga bagi individu, institusi, dan negara. Oleh karena itu, Itera menetapkan target ambisius dalam bidang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk tahun 2025.

Kekayaan intelektual merupakan aset berharga bagi individu, institusi, dan negara. Oleh karena itu, Itera menetapkan target ambisius dalam bidang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk tahun 2025. Kampus ini menargetkan pendaftaran 120 paten, 170 hak cipta, dan 30 desain industri, sebagai bentuk komitmen dalam mendorong inovasi dan kreativitas di lingkungan akademik.

Melalui sosialisasi ini, peserta diharapkan semakin memahami pentingnya perlindungan kekayaan intelektual serta mampu memanfaatkan sistem HKI untuk mendukung inovasi dan meningkatkan daya saing. (Rilis/Humas)

PPSDM Itera Gelar Pelatihan Psychological First Aid untuk Dosen Wali, Perkuat Dukungan Kesejahteraan Mental Mahasiswa

Institut Teknologi Sumatera (Itera) melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) menggelar Pelatihan Psychological First Aid (PFA) bagi dosen wali, Selasa, 25 Februari 2025, di Aula Gedung Kuliah Umum 1 (GKU1). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan peran dosen wali sebagai pendamping akademik sekaligus memberikan dukungan psikologis bagi mahasiswa.

Pelatihan ini membekali dosen wali dengan keterampilan dasar dalam memberikan pertolongan pertama psikologis bagi mahasiswa yang menghadapi berbagai tantangan. Ke depan, program serupa akan diperluas untuk seluruh civitas akademika Itera, termasuk tenaga kependidikan dan dosen dari berbagai bidang, guna membangun jejaring dukungan psikologis yang lebih luas di lingkungan kampus.

Hadir sebagai narasumber, Anggun Dwi Chayani, S.Psi., M.Psi., dan Tansri Adzian Syah, S.Psi., M.Psi., yang merupakan ahli di bidang psikologi pendidikan dan pendampingan psikososial. Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya memperoleh pemahaman dasar tentang PFA dan teknik komunikasi empatik, tetapi juga praktik langsung menerapkan tiga langkah inti PFA, yakni Look, Listen, Link, yang mencakup mengamati tanda-tanda distress pada mahasiswa, mendengarkan dengan pendekatan aktif tanpa menghakimi, serta menghubungkan individu dengan layanan profesional atau dukungan lanjutan yang sesuai.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Itera, Prof. Dr.Eng. Khairurrijal, M.Si., menegaskan pentingnya kolaborasi seluruh civitas akademika dalam mendukung kesejahteraan mental mahasiswa. “Mahasiswa menghadapi tantangan tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga psikologis. Melalui pelatihan ini, kami ingin dosen wali dan seluruh sivitas akademika menjadi first responder yang mampu memberikan dukungan awal. Ke depan, peserta yang telah menyelesaikan pelatihan akan diakui sebagai konselor PFA di lingkungan kampus, sehingga ekosistem pendampingan semakin kuat,” ujar Prof. Khairurrijal.

“Mahasiswa menghadapi tantangan tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga psikologis. Melalui pelatihan ini, kami ingin dosen wali dan seluruh civitas akademika menjadi first responder yang mampu memberikan dukungan awal.”

Ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Itera, Handoyo, S.Si., M.T., Ph.D., menambahkan bahwa integrasi PFA ke dalam kompetensi dosen wali adalah langkah strategis untuk mendukung keberhasilan akademik mahasiswa. “Mahasiswa dengan kesehatan mental yang baik akan lebih optimal dalam belajar. Kami mendukung penuh inisiatif ini, termasuk rencana melibatkan seluruh civitas akademika sebagai bagian dari sistem pendukung. Konselor PFA yang terlatih akan menjadi garda terdepan dalam menciptakan lingkungan kampus yang lebih peduli dan manusiawi,” jelasnya.

Pelatihan ini diikuti oleh puluhan dosen wali dari berbagai program studi di Itera. Para peserta antusias mengikuti sesi diskusi, simulasi kasus, dan praktik langsung teknik Look, Listen, Link. Ke depan, PPSDM Itera berencana membuka pelatihan serupa untuk tenaga kependidikan, mahasiswa, dan dosen umum agar semakin banyak pihak yang mampu berperan sebagai konselor PFA.

Dengan adanya pelatihan ini, Itera berharap tercipta budaya saling peduli di lingkungan kampus. Dosen wali dan civitas akademika yang telah terlatih diharapkan dapat proaktif dalam memberikan dukungan psikologis awal sekaligus menjadi penghubung mahasiswa dengan layanan profesional jika diperlukan. Langkah ini sejalan dengan visi ITERA dalam membangun ekosistem pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berfokus pada kesejahteraan holistik warga kampus. (Rilis/Humas)