
Dalam rangka meningkatkan kapasitas kompetensi sumber daya dosen dan peneliti perguruan tinggi, terutama dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berbasis sistem KI berupa paten, 7 orang dosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengikuti Pelatihan Penulisan Deskripsi Permohonan Paten. Acara tersebut diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbud Ristek pada 15 – 17 Mei 2023 di Hotel Horison Ultima Bhuvana, Bogor. Ketujuh dosen yang lolos seleksi dan mengikuti pelatihan tersebut antara lain Suratun Nafisah (Teknik Elektro), Misbahudin Alhanif (Teknik Kimia), Rifqi Sufra (Teknik Kimia), Arysca Wisnu Satria (Teknik Kimia), I Putu Mahendra (Kimia), Tantri Liris Nareswari (Farmasi), dan Untia Kartika Sari Ramadhani (Farmasi).
Sub Koordinator Moch. Husni Thamrin yang mewakili Direktur Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (RTPM) menyatakan bahwa kesempatan ini harus benar-benar dimanfaatkan oleh seluruh peserta yang hadir dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Hal ini mengingat ada banyak informasi yang disampaikan terkait dengan pengetahuan dan tatacara penulisan deskripsi permohonan paten yang baik.
“Paten di Kemendikbud Ristek menjadi bagian dari salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi. Oleh sebab itu, Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia berlomba-lomba untuk dapat memenuhi target IKU, salah satunya termasuk kekayaan intelektual baik jurnal maupun hak cipta, paten, dan lain sebagainya.” imbuh Moch. Husni.

Dalam kegiatan pelatihan yang berlangsung selama 3 hari tersebut, para peserta dibekali dengan pengetahuan mengenai Sistem Kekayaan Intelektual (e-SAKI), Penelusuran Informasi Paten, dan Metode Penulisan Dokumen Spesifikasi Paten. Selain itu, setiap peserta juga diberi pendampingan secara langsung oleh Tim Pakar sehingga draft permohonan paten yang telah disiapkan oleh para peserta sebagai syarat mengikuti pelatihan ini dapat menjadi dokumen yang siap diajukan.
Adapun sebagai output kegiatan pelatihan, perwakilan dari ITERA berhasil menyelesaikan 7 dokumen paten yang terdiri dari 5 paten dan 2 paten sederhana. Dokumen tersebut siap diajukan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia melalui Pusat Implementasi Inovasi (PII) ITERA.
Di akhir kegiatan, Tantri Liris Nareswari dari Program Studi Farmasi ITERA memperoleh penghargaan Juara Terbaik versi Tim Pakar dengan judul invensi “Formula Nanoemulsi Anti Penuaan Dini yang Mengandung Minyak Bekatul dan Proses Pembuatannya”. Dalam testimoninya, Tantri menyampaikan bahwa ilmu yang telah diperoleh dari kegiatan pelatihan ini akan disebarluaskan di masyarakat maupun dunia industri.
“Paten dapat mengamankan hak kita baik dalam hal invensi teknologi maupun produk, agar tidak diambil oleh negara lain. Selain itu, dengan semakin banyaknya paten yang dihasilkan semoga dapat meningkatkan daya saing dan penelitian bangsa. Besar harapan saya agar Indonesia dapat lebih maju dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui paten” ucap Tantri.Reporter : Suratun Nafisah (Teknik Elektro)
0 Komentar